About Me

My photo
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Tuesday, February 8, 2011

si Ubi kaga kampungan



Ubi ..sebagian orang menganggap si Ubi makanan yang identik dengan pedesaan ..nah kalo udah begini orang jadi sedikit mengucilkan si Ubi.
hmm cepetan hapus deh anggapan yang begituan ..itu anggapan yang merugikan diri sendiri .
Gini nih ..si Ubi selain rasanya enak ternyata mengandung banyak manfaat loh bagi tubuh kita dibanding dengan mudaratnya .
Mari simak ulasan berikut ;)

Tidak Layak Disepelekan Ubi jalar merah merupakan umbi- umbian yang mengandung
senyawa antioksidan paling komplet.Sel
ain vitamin A, C, dan E, ubi jalar merah
juga berlimpah vitamin B6 (piridoksin) yang berperan penting dalam menyokong
kekebalan tubuh. Di luar perkiraan banyak orang ubi jalar merah dengan kandungan
vitamin B6-nya mampu mengendalikan jerawat musiman yang muncul menjelang
menstruasi. Agaknya hampir semua zat gizi yang terkandung dalam ubi jalar merah
mendukung kemampuannya memerangi serangan jantung koroner. Kesimpulan sebuah
hasil penelitian menyebutkan kalium dalam ubi merah memangkas 40% resiko
penderita hipertensi terserang stroke fatal.

Berikut beberapa manfaat Ubi jalar :
  1. Kekebalan tubuh : Ubi jalar sangat kaya akan beta karoten, antioksidan utama, serta berbagai nutrisi lain seperti vitamin C, vitamin B kompleks, besi dan juga fosfor. Hal ini membuat ubi jalar sebagai penguat imun yang hebat.
  2. Peradangan : Walaupun tidak termasuk dalam keluarga kentang-kentangan biasa, ubi jalar juga mengandung anti peradangan. Didukung dengan adanya beta karoten, vitamin C dan magnesium, maka ubi jalar sangat efektif dalam menyembuhkan peradangan baik internal maupun eksternal.
  3. Asma : Ubi jalar juga efektif dalam mengatasi hidung mampat, bronchitis dan  paru-paru. Dengan begitu akan meredakan asma. Hal ini disebabkan oleh aroma khas yang dimiliki ubi jalar.
  4. Bronchitis : Kandungan vitamin C, besi serta nutrisi lainnya membantu menyembuhkan bronchitis. Ubi jalar juga dipercaya bisa menghangatkan tubuh (mungkin karena rasa manis serta nutrisi lainnya). Kandungan ini juga berfungsi untuk menyembuhakn bronchitis, terlepas dari kandungan lain yang bisa meredakan kemampatan.
  5. Arthritis : Beta karoten, magnesium, seng dan vitamin B kompleks membuat ubi jalar sebagai pilihan yang tepat untuk mengatasi arthritis. Air rebusan ubi jalar bisa dioleskan pada persendian untuk meredakan sakit akibat arthritis.
  6. Pencernaan : Selain rasanya yang enak, kandungan serat dalam ubi jalar juga lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kentang pada umumnya. Kalau kedua faktor ini disatukan dengan mineral-mineral lainnya seperti magnesium yang dikandung ubi jalar, maka makanan satu ini merupakan pilihan yang tepat untuk membantu pencernaan. Selain itu, ubi jalar juga mudah untuk dicerna serta baik untuk lambung dan usus halus.
  7. Kanker : Kandungan beta karoten, antioksidan dan anti karsinogen utama, yang merupakan penyebab warna pada kulit ubi jalar serta vitamin C, sangat penting untuk menyembuhkan berbagai jenis kanker. Terutama kanker kolon, usus halus, prostat, ginjal dan kanker pada organ dalam lainnya.
  8. Keseimbangan air : Serat dalam ubi jalar akan membantu menahan air. Hal ini akan mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh.
  9. Radang lambung : Ubi jalar menimbulkan efek nyaman di lambung dan usus halus. Vitamin B kompleks dan vitamin C, beta karoten, kalium dan kalsium sangat efektif meredakan radang lambung. Selain itu, serat yang dikandung ubi jalar bisa mencegah terjadinya konstipasi dan penimbunan asam, karena itu akan menurunkan kemungkinan terjadinya radang lambung. Anti peradangan dan kandungan yang menenangkan dari ubi jalar juga bisa mengurangi rasa sakit
    dan peradangan lambung.
  10. Diabetes : Pengidap diabetes seringkali dihimbau untuk menghindari makanan yang manis. Hal ini tidak berlaku pada ubi jalar. Makanan satu ini sangat efektif dalam meregulasi kadar gula darah dengan membantu sekresi dan fungsi insulin. Tetapi, tidak berarti kalau pengidap diabetes bisa makan ubi jalar tanpa aturan. Tetapi, mereka bisa mengganti asupan nasi atau karbohidrat mereka dengan ubi jalar.
  11. Untuk menambah berat badan : Hal ini sangat mudah dipahami. Ubi jalar berasa manis serta mengandung karbohidrat kompleks disertai vitamin dan mineral yang mudah dicerna. Karena itu, ubi jalar merupakan sumber energi dan efektif untuk membangun otot-otot. Buat temen-temen yang tidak percaya diri karena tulang-tulang menonjol ke permukaan kulit, cobalah mengkonsumsi makanan super ini. Cara ini tidak menghasilkan efek samping apapun sehingga lebih aman daripada mengkonsumsi suplemen pembangun otot.
Keuntungan lain : ubi jalar juga efektif menghentikan ketergantungan pada rokok, minuman serta narkotika tertentu. Selain itu, juga sangat baik bagi kesehatan pembuluh darah vena dan arteri. Konsentrasi beta karoten yang tinggi serta fosfor sangat baik bagi kesehatan mata dan kardiovaskular

Kandungan kimia pada ubi jalar adalah protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C, dan asam nikotinat. Makan 1 buah sedang ubi jalar merah mentah sudah memenuhi 42 % anjuran kecukupan vitamin C sehari. Dibanding dengan havermut (oatmeal), ubi jalar merah lebih kaya serat, khususnya oligosakarida. Menyantap ubi jalar merah 2 - 3 kali seminggu membantu kecukupan serat. Apabila dimakan bersama kulitnya menyumbang serat lebih banyak lagi.
Bagi Kesehatan Sekarang jangan pernah lagi menyia-nyiakan ubi jalar merah,
karena khasiatnya lebih dahsyat dari sekedar menjaga kesehatan mata. Sekelompok
antioksidan yang tersimpan dalam ubi jalar merah mampu
menghalangi laju perusakan sel oleh radikal bebas. Karenanya ubi jalar merah
dapat mencegah kemerosotan daya ingat dan kepikunan, penyakit jantung koroner,
serta kanker. Plus bonus sehat lainnya termasuk membuat kita tetap awet muda.
Ubi jalar yang termasuk umbi-umbian murah ini jarang masuk dalam menu keluarga
kita, padahal di dapur Barat, ubi jalar merupakan primadona.
”Merah" pertanda kaya Betakaroten Kita mengenal ada beberapa jenis ubi jalar. Yang paling umum adalah ubi jalar putih. Selain itu ada juga yang ungu maupun merah. Sekalipun disebut ubi jalar merah, sebenarnya warna daging buahnya adalah tidak merah, tapi kekuningan hingga jingga alias orange. Mengapa pilih yang merah ? Dibanding ubi jalar putih,tekstur ubi jalar merah  emang lebih berair dan kurang masir (sandy), tapi lebih lembut. Rasanya tidak semanis yang putih  adahal kadar gulanya tidak berbeda. Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100 gram, ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI) betakaroten, ubi merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI) Makin pekat warna jingganya. makin tinggi kadar betakarotennya yang merupakan bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh.
Warna jingga pada ubi jalar
juga memberi isyarat akan tingginya kandungan senyawa lutein dan zeaxantin,
pasangan antioksidan karotenoid. Keduanya termasuk pigmen warna sejenis klorofil
merupakan pembentuk vitamin A. Lutein dan zeaxantin merupakan senyawa aktif yang
memiliki peran penting menghalangi proses perusakan sel. Ubi jalar merah juga
kaya vitamin E. Dari 2/3 cangkir ubi merah kukus yang dilumatkan diperoleh
asupan vitamin E untuk memenuhi kebutuhan sehari.

Sebagian besar serat ubi jalar merah merupakan serat larut, yang bekerja
serupa busa spon. Serat menyerap kelebihan lemak/ kolesterol darah, sehingga
kadar lemak / kolesterol dalam darah tetap aman terkendali. Serat alami
oligosakarida yang tersimpan dalam ubi jalar merah ini sekarang menjadi
komoditas bernilai dalam pemerkayaan produk pangan olahan, seperti susu. Selain
mencegah sembelit, oligosakarida memudahkan buang angin. Hanya pada orang yang
sangat sensitif oligosakarida mengakibatkan kembung.
Konsumsi ubi jalar sebagai pangan, sebagian besar dilakukan dengan cara disantap dari pemasakan ubi segar. Keragaman-keragaman kecil dilakukan dengan perubahan bentuk atau penambahan bumbu seperti ubi rebus, ubi goreng, kolak dan keripik. Filipina telah mengembangkan produk olahan ubi jalar menjadi berbagai produk seperti manisan, asinan, jam, sari buah dan berbagai jenis minuman pada tingkat komersial (Truong, 1986).
Pati merupakan bagian terbesar dalam ubi jalar dan amilopektin merupakan bagian terbesar dari pati ubi jalar. Langlois and Wagoner ( 1967) menyatakan bahwa kandungan amilosa pati ubi jalar sebesar 17,8 % sedangkan menurut Onwueme (1978), fraksi pati pada ubi jalar terdiri atas seperempat bagian amilosa dan tigaperempat bagian amilopektin.
Pantastico (1986) menyatakan, bahwa pada ubi jalar basah yang berdaging lunak kandungan patinya antara 13-20 %, sedangkan pada jenis yang lebih kering, umbinya lebih kompak mengandung 18-25 % zat pati. Jenis ubi jalar yang berwarna putih mengandung kadar air yang lebih sedikit daripada yang berwarna merah. Varietas ubi jalar yang berwarna kuning tidak semanis varietas yang berwarna putih tetapi memiliki bau dan rasa serta sifat-sifat yang baik untuk dimasak.
Kandungan Gizi dapat dilihat pada tabel berukut :



Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI, 1981, Suismono, 1995)

Selain mengandung zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh, ubi jalar juga mengandung zat anti gizi tripsin inhibitor dengan jumlah 0,26 %;43,6 IU per 100 gram ubi jalar segar ( Bradbury, 1985). Tripsin inhibitor tersebut akan menutup gugus aktif enzim tripsin sehingga aktivitas enzim tersebut terhambat dan tidak dapat melakukan fungsinya sebagai pemecah protein. Namun demikian, aktivitas tripsin inhibitor tersebut dapat dihilangkan dengan pengolahan sederhana yakni dengan cara pengukusan, perebusan dan pemasakan ( Bradbury and Halloway, 1988).
Senyawa lain yang tidak menguntungkan pada ubi jalar adalah senyawa-senyawa penyebab flatulensi, namun senyawa tersebut belum teridentifikasi secara jelas. Flatulensi dapat disebabkan oleh senyawa karbohidrat yang tidak tercerna yang difermentasi oleh bakteri tertentu dalam usus sehingga menghasilkan gas H2 dan CO2. Diduga flatulensi disebakan oleh karbohidrat jenis rafinosa, stakios dan verbaskosa (Palmer, 1982).
Produktivitas ubi jalar cukup tinggi dibandingkan dengan padi. Ubi jalar dengan masa panen 4 bulan dapat menghasilkan produk lebih dari 30 ton/Ha, tergantung dari bibit, sifat tanah dan pemeliharaannya. Walaupun saat ini rata-rata produktivitas ubi jalar nasional baru mencapai 12 ton/Ha, tetapi jumlah ini masih lebih besar, jika kita bandingkan dengan produktivitas padi (+/-4.5 ton/Ha). Selain itu, masa tanam ubi jalar juga lebih singkat dibandingkan dengan padi.
Karbohidrat yang dikandung ubi jalar masuk dalam klasifikasi Low Glycemix Index (LGI, 54), artinya komoditi ini sangat cocok untuk penderita diabetes. Mengonsumsi ubi jalar tidak secara drastis menaikkan gula darah, berbeda halnya dengan sifat karbohidrat dengan Glycemix index tinggi, seperti beras dan jagung.Sebagian besar serat ubi jalar merah merupakan serat larut, yang menyerap kelebihan lemak/kolesterol darah, sehingga kadar lemak/kolesterol dalam darah tetap aman terkendali. Kandungan karotenoid (betakaroten) pada ubi jalar, dapat berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan yang tersimpan dalam ubi jalar merah mampu menghalangi laju perusakan sel oleh radikal bebas. Kombinasi betakaroten dan vitamin E dalam ubi jalar bekerja sama menghalau stroke dan serangan jantung. Betakarotennya mencegah stroke sementara vitamin E mecegah terjadinya penyumbatan dalam saluran pembuluh darah, sehingga dapat mencegah munculnya serangan jantung.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, ubi jalar dapat digunakan untuk beberapa keperluan terutama setelah ditemukan metode pengolahan hasil atau pasca panen yang lebih lebih baik. Penelitian ke arah pemanfaatan ubi jalar secara luas di Indonesia telah banyak dilakukan. Thenawidjaya (1976) telah mencoba membuat tepung ubi jalar, Setyawati (1981) dan Kadarisman (1985) meneliti tentang pembuatan pati/tepung ubi jalar. Balai besar Industri hasil Pertanian (BBIHP) Bogor juga telah mencoba meneliti pembuatan tepung dan pemanfaatannya dalam pembuatan beberapa produk. Purnomo et al (2000) telah mengembangkan tepung ubi jalar termodifikasi menggunakan enzim alpha-amilase yang ditujukan untuk memproduksi pati atau tepung ubi jalar termdofikasi sebagai ingredient pangan Sementara Anwar, et al (1993) mencoba pemanfaatan tepung ubi jalar dalam pembuatan produk-produk roti, cookies dan biskuit dengan hasil yang cukup memuaskan. Produk-produk dari tepung ubi jalar ternyata cukup disukai oleh konsumen. (Sumber: om lordbroken)

 Diambil dari beberapa Sumber

3 comments: